Ditinjau dari berbagai persepsi,
pada intinya dakwah adalah segala kegiatan dan aktivitas mengajak orang untuk
berubah dari situasi yang mengandung nilai bukan Islami kepada nilai yang
Islami. Aktivitas dan kegiatan tersebut dilakukan sebagai wujud perilaku
keIslaman muslim yang melibatkan unsur da’i, pesan, media, metode, dan respon.
1. Pengertian Sejarah Dakwah
Sejarah dakwah berasal dari dua kata, yaitu “sejarah” dan “dakwah”.
Sejarah berasal dari bahasa Arab “syajarah” yang berarti pohon. Sedangkan “dakwah”
secara etimologis berasal dari kata da’a, yad’u, da’watan. Kata da’a mengandung
arti : menyeru, memanggil, dan mengajak. Dakwah artinya seruan, panggilan, dan
ajakan. Dakwah Islam dapat dipahami sebagai seruan, panggilan, dan ajakan
kepada Islam.
Dengan demikian, “sejarah dakwah” dapat diartikan sebagai peristiwa masa
lampau umat manusia dalam upaya mereka menyeru, memanggil, dan mengajak umat
manusia kepada Islam serta bagaimana reaksi umat yang diseru dan
perubahan-perubahan apa yang terjadi setelah dakwah digulirkan, baik langsung
maupun tidak langsung.
2. Ruang Lingkup Sejarah Dakwah
Pembatasan ruang lingkup kajian dakwah berangkat dari jawaban pertanyaan
kapan dakwah Islam dimulai. Setidaknya ada dua pendapat besar tentang permulaan
dakwah, yaitu :
a. Penelitian yang menjadikan permulaan dakwah adalah pada masa
Rasulullah SAW. Pendapat ini merujuk kepada terminologi khusus dari dakwah
Islamiah, bahwa Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi SAW.
b. Peneliti lain berpendapat bahwa permulaan dakwah adalah sejak
diutusnya para Nabi dan Rasul. Pendapat ini merajuk kepada terminologi umum
dari dakwah Islamiah, bahwa dakwah para Nabi hakikatnya adalah satu. Seluruh
Rasul telah menyampaikan Islam dalam arti yang luas.
Aspek kesejarahan yang dipotret adalah aktivitas umat dalam memenuhi
perintah Allah SWT. Untuk menyebarkan agama, membina masyarakat, melakukan
transformasi sosial budaya, memelihara agama, dan mempertahankannya dari
serangan musuh-musuh Islam. Sejarah Islam juga memotret bagaimana perjuangan
menegakkan agama dalam rentang masa yang begitu panjang ini mengalami pasang
surut.
3. Kedudukan dan Fungsi Sejarah Dakwah
Sejarah dakwah sangat penting diketahui oleh para da’i yang ingin
mengemban risalah kenabian. Dengannya para da’i bercermin. Adapun fungsi mempelajari
sejarah dakwah antara lain :
·
Untuk mengetahui bagaimana
strategi perjuangan para Rasul dan kegigihan mereka dalam menyebarkan dakwah
tauhid.
·
Mengidentifikasi penyakit
umat setiap zaman dan bagaimana mencari jalan keluar dari penyakit tersebut.
·
Menentukan sikap dalam
berdakwah dengan bercermin dari sejarah yang benar.Mengetahui faktor kemajuan
dan kemunduran dakwah dari masa ke masa.
·
Untuk memupuk semangat
perjuangan para da’i.
·
Mengetahui sejauh mana
dakwah Islam telah dapat memengaruhi dan merombak jalannya sejarah, atau telah
berhasil menciptakan realitas sosiokultural baru.
·
Memprediksi apa yang bakal
terjadi dengan peran Islam di masa mendatang dalam rangka penataan kehidupan
masyarakat baru.
4. Sekilas Tentang Sejarah Dakwah Dalam Al-Qur’an
Sejarah dalam Al-Qur’an adalah sejarah yang mengungkapkan tentang siklus
kehidupan dan sunnatullah yang tidak pernah berubah. Al-Qur’an selalu
mengungkap pertarungan antara hak dan batil, yang pada akhirnya kemenangan akan
selalu berada pada pihak yang membela kebenaran. Al-Qur’an juga mengubah
persepsi manusia tentang kemenangan yang lebih diartikan dengan kesuksesan
meraih sesuatu yang dicita-citakan di dunia.
Kadang-kadang Allah mengungkapkan cerita dengan redaksi yang singkat,
dalam waktu yang lain diungkapkan dengan redaksi sedang dan kadang-kadang
dengan redaksi yang panjang. Tujuannya adalah agar sunnatullah tersebut
(kemenangan pasti ditangan pejuang kebenaran) tertanam kokoh di dalam diri dan
terhujam didalam hati, sehingga keputusan tidak mendapatkan celah untuk
menyelinap masuk ke hati para da’i dan reformis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar